Beranda / Tekno

TikTok Batasi Durasi Penggunaan Hanya 1 Jam, Menjaga Kesehatan Mental Pengguna Muda

tekno.terasjakarta.id - Kamis, 2 Maret 2023 | 19:01 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Aplikasi TikTok membatasi durasi penggunaan hanya 1 jam bagi anak di bawah 18 tahun. (freepik)

Aplikasi TikTok membatasi durasi penggunaan hanya 1 jam bagi anak di bawah 18 tahun. (freepik)

Penulis : Riza Alamas
Editor : Riza Alamas

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID-- TikTok, media sosial asal China, akhirnya memperbarui aturan untuk pembatasan durasi penggunaan aplikasi bagi anak di bawah 18 tahun.

Langkah ini diambil setelah TikTok dan platform media sosial lainnya menerima kritik selama bertahun-tahun atas dampaknya terhadap pengguna muda.

Hal ini bertujuan untuk membantu remaja dalam menjaga keseimbangan antara jumlah waktu yang dihabiskan di layar ponsel dan kehidupan nyata.

Baca Juga : Pemerintah Kanada Blokir Akses TikTok di Smartphone Pegawainya, Takut Disadap

Dalam beberapa pekan ke depan, TikTok akan meluncurkan fitur terbaru mereka terkait pembatasan waktu layar baru khusus untuk para pengguna TikTok dibawah umur 18 tahun.

Fitur ini akan diaktifkan secara default pada setiap akun yang diketahui milik pengguna di bawah 18 tahun.

Setelah penggunaan pertama selama satu jam, pengguna akan diberi peringatan bahwa waktu penggunaannya sudah habis dan diminta untuk keluar.

Ketika batas waktu telah tercapai, pengguna akan diminta untuk memasukkan kode sandi.

Baca Juga : Messi Bagikan iPhone 14 Berlapis Emas ke Skuad Argentina Pemenang Piala Dunia 2022

Namun sayangnya, pengaturan pembatasan waktu 1 jam ini masih dapat diubah atau dihapus sama sekali di bagian setting aplikasi.

Jika pengguna dibawah 18 tahun menggunakan aplikasi TikTok selama lebih dari 100 menit sehari, aplikasi akan memunculka notifikasi untuk meminta para pengguna muda untuk menetapkan batasan waktu baru.

Namun, pengguna remaja yang ingin mematikan batas waktu default baru ini dan menghabiskan lebih dari 100 menit di TikTok sehari, akan diminta untuk menetapkan batas waktu harian untuk diri mereka sendiri.

Baca Juga : SaveFrom, Cara Mudah Hilangkan Watermark di Video CapCut dan TikTok

Cormac Keenan, kepala kepercayaan dan keamanan TikTok, mengatakan bahwa perusahaan telah berkonsultasi dengan peneliti dan pakar dari Digital Wellness Lab di Rumah Sakit Anak Boston sebelum memutuskan untuk menambahkan fitur batas waktu ini.

Namun, jika pengguna remaja ingin meningkatkan waktu penggunaan TikTok mereka, mereka masih bisa mematikan (opt-out) fitur screen time ini di menu "Settings and privacy".

Fitur pembatasan waktu layar ini adalah langkah yang diambil TikTok untuk memberikan dukungan ekstra bagi remaja saat mereka mulai menjelajahi dunia online secara mandiri.

Hal ini menunjukkan kepedulian TikTok sebagai perusahaan yang ikut menjaga kesehatan mental dan keamanan para pengguna mudanya.

Baca Juga : SSSTikTok, Cara Mudah Download Video TikTok Tanpa Watermark dan Gratis

Oleh karena itu, pembatasan durasi penggunaan aplikasi bagi anak di bawah 18 tahun adalah upaya lain dari TikTok untuk meningkatkan privasi dan keamanan pengguna.

TikTok juga memperbarui fitur Family Pairing aplikasi, yang memungkinkan orang tua atau pengasuh menautkan akun TikTok mereka ke akun anak remaja mereka dan mengatur kontrol.

Orang tua dapat memfilter video dengan kata-kata atau tagar yang tidak ingin mereka tampilkan di feeds remaja mereka, menetapkan batas waktu layar harian khusus untuk remaja mereka.

Baca Juga : Tutorial Y2Mate, Download Video di TikTok dan YouTube Gratis

Selain itu, para orang tua juga mendapatkan pengaturan jadwal khusus untuk membisukan notifikasi TikTok yang dikirim ke anak remaja mereka.

Fitur dan kontrol orang tua tambahan yang diperkenalkan oleh TikTok, Instagram, dan Snapchat dapat membantu remaja beristirahat dan menetapkan batasan.

Orang tua harus lebih aktif dalam memantau penggunaan media sosial anak-anak mereka untuk menjaga kesehatan mental dan keamanan mereka di dunia online yang semakin kompleks.

Baca Juga : Fiersa Baesari Kagumi Lagu Komang Raim Laode yang Viral di Tiktok: Indah Banget

Penggunaan TikTok Dilarang di Kanada

TikTok juga tengah menghadapi tekanan dari Washington terkait dugaan akses data pengguna oleh Pemerintah China melalui perusahaan induk Bytedance.

Baru-baru ini aplikasi TikTok di ban dari Kanada khusus untuk ponsel-ponsel pegawai pemerintah Kanada.

Pada hari Senin (27/2) lalu, Badan Kebijakan Keuangan Kanada mengumumkan bahwa TikTok dilarang pada perangkat ponsel pegawai pemerintah.

Baca Juga : PAP 55 Jadi Bahasa Slang yang Viral di TikTok, Sudah Tahu Artinya?

Keputusan ini diambil setelah Komisi Eropa dan beberapa pemerintah negara bagian di Amerika Serikat mengambil tindakan serupa terhadap TikTok.

TikTok dilarang karena dianggap menimbulkan "tingkat risiko yang tidak dapat diterima terhadap privasi dan keamanan", menurut kepala petugas informasi Kanada.

Meskipun belum ada bukti bahwa data pemerintah telah dibobol, tindakan ini dianggap sebagai tindakan pencegahan.

Baca Juga : Simak Keunggulan Fitur Pengingat Tidur, Software Kece yang Masuk Tahap Uji Coba TikTok

Dalam sebuah pernyataan Mona Fortier, Presiden Dewan Perbendaharaan Kanada mengatakan bahwa keputusan pemerintah Kanada untuk menghapus dan memblokir TikTok dari perangkat ponsel para pegawai pemerintah diambil sebagai tindakan pencegahan.

Ia merasa khawatir terkait akses TikTok yang mengatur informasi yang dikumpulkan dari perangkat mobile para penggunanya.

TikTok telah menjadi sasaran kekhawatiran terkait privasi dan keamanan sejak lama, terutama di negara-negara Barat.

Beberapa pengamat menyatakan bahwa penolakan Kanada terhadap TikTok akan mempengaruhi hubungan bisnis antara Kanada dan Tiongkok, yang menjadi negara asal TikTok.

Baca Juga : Viral, 56 Konten Ngemis di Tiktok Dihapus

Meskipun penggunaan TikTok masih legal di Kanada, para pejabat mengingatkan pengguna agar berhati-hati terkait privasi dan keamanan saat menggunakan aplikasi tersebut.

Dalam era di mana data menjadi aset yang sangat penting, keamanan data pribadi menjadi prioritas utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link