JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Kini media sosial X atau Twitter telah berencana membuka kantor barunya di Austin, Texas, yang juga termasuk di dalam negara bagian Amerika Serikat (AS).

Usai menyusul rencana tersebut, perusahaan milik Elon Musk ini telah membuka lowongan secara besar-besaran agar bisa mengisi kantor tersebut.

Diketahui, ada sekitar 100 karyawan dibutuhkan untuk mengisi posisi ini dan akan diangkat menjadi karyawan tetap.

Nah, kantor baru itu dikabar bernama "Trust and Safety center of excellence", dan juga ditujukan untuk tim yang bertugas memoderasi konten.

Baca Juga : Apa Arti Bahasa Gaul Cegil? Banyak Dipakai di Twitter hingga TikTok

Yang mana, salah satunya adalah fokus untuk menangkal penyebaran konten kekerasan seksual terhadap anak.

Head of Business X, yakni Joe Benarroch juga menegaskan jika fokus itu sangat penting bagi X atau Twitter, meski perusahaan tidak punya lini bisnis yang ditujukan bagi anak-anak.

"X memang tidak punya lini bisnis yang fokus pada anak-anak, tetapi penting bagi kami berinvestasi pada hal ini untuk menyetop pelanggar yang mamakai platform kami untuk menyebarkannya," Kata Benarroch.

Baca Juga : Cara Menyembunyikan Centang Biru di Twitter, Cukup 2 Kali Klik

Selain itu, tim di kantor baru X juga akan menangkal konten berbahaya lain termasuk konten ujaran kebencian hingga konten yang memuat kekerasan. Benarroch bilang saat ini tim itu masih dalam proses perekrutan dan ditargetkan rampung pada akhir tahun.

"Target pengisian posisi itu pada akhir tahun, bergantung pada pencarian talenta yang tepat," ujarnya.tu
Nantinya, pada saat pembukaan kantor ini juga merupakan bagian dari inisiatif X agar dapat memerangi eksploitasi seksual pada anak (child sexual exploitation/CSE).

Inisiatif i diumumkan perdana oleh CEO X, Linda Yaccarino pada Jumat,16 Januari 2024. lewat blog resmi X.

Tak hanya membatasi distribusi konten CSE, Yaccarino juga bilang bahwa X kini mempermudah pengguna melaporkan konten CSE

Selain itu, memang tak ada secara teknis, X sendiri juga telah meningkatkan mekanisme deteksi supaya bisa mempermudah pencarian konten berbahaya.

Lalu, ia juga berkerja sama dengan lembaga terkait termasuk National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC), yaitu organisasi swasta nirlaba untuk anak hilang dan tereksploitasi di AS.