Beranda / Tekno

Satelit Satria-1 Meluncur, Mahfud MD: Tidak Ada Hubungannya dengan Kasus BTS 4G

tekno.terasjakarta.id - Senin, 19 Juni 2023 | 13:13 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Mahfud MD tegaskan peluncuran satelit Satria-1 berbeda dengan proyek BTS 4G. (Foto: Youtube Najwa Shihab)

Mahfud MD tegaskan peluncuran satelit Satria-1 berbeda dengan proyek BTS 4G. (Foto: Youtube Najwa Shihab)

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Satelit Satria-1 diluncurkan, Mahfud MD tegaskan bahwa proyek ini tidak ada kaitannya dengan kasus BTS 4G.

Satelit Satria-1 baru saja diluncurkan di Cape Canaveral Space Launch Complex, Florida, Amerika Serikat.

Peluncuran satelit Satria-1 menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX pada Minggu, 18 Juni 2023.

Baca Juga : Satelit Satria-1 Sukses Meluncur Pakai Roket Milik SpaceX, Internet di Indonesia Makin Merata

Meski begitu, satelit ini baru bisa beroperasi pada minggu keempat Desember tahun ini.

Hal ini karena Satria-1 masih dalam perjalanan menuju titik orbit di 146 Bujur Timur yang memakan waktu 145 hari lagi.

Peluncuran ini disambut oleh para pejabat tinggi Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemkominfo), termasuk Menkopolhukam sekaligus Plt Menkominfo hingga Presiden Jokowi.

Jokowi dalam unggahan Instagram-nya membagikan momen peluncuran dengan memberikan sambutan hangatnya.

Baca Juga : Satelit Satria-1 Meluncur 19 Juni Pakai Roket Elon Musk, Nilainya Capai Rp7,7 Triliun

Menurutnya, proyek satelit Satria-1 ini dilakukan sebagai upaya untuk memeratakan infrastruktur digital di pusat pelayanan publik di seluruh Indonesia, terutama daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar).

Terkait proyek satelit Satria-1 ini, Mahfud MD juga menyambut hangat kesuksesan proses peluncuran satelit internet pertama Indonesia ini.

Berdasarkan penjelasan Mahfud MD, satelit ini bertugas untuk memberikan akses internet di seluruh wilayah Indonesia, khususnya untuk menunjang pendidikan, kesehatan, layanan publik, untuk masyarakat, TNI, dan Polri.

Mahfud juga menegaskan bedanya peluncuran satelit ini dengan proyek BTS 4G yang tersandung kasus korupsi.

Baca Juga : Jepang Tak Segan Menembak Satelit Mata-mata Korea Utara Jika Jatuh di Wilayahnya

"Saya ingin menegaskan fungsi Satria-1, adalah meratakan akses internet terutama untuk pendidikan,kesehatan, layanan publik, untuk masyarakat, TNI, Polri di seluruh tanah air. Khususnya di daerah tertinggal, terdepan, terpencil," jelas Mahfud pada Senin, 19 Juni 2023.

Menurutnya, kedua proyek ini berbeda dan tidak ada hubungannya satu sama lain.

Oleh karena itu, satelit Satria-1 dipastikan tidak akan terkena kendala karena kasus tersebut.

"Saya ingin membantah pendapat yang mengatakan Satria-1 tidak ada gunanya, karena jaringan di Bumi tidak bisa tersedia berhubung ada kasus BTS 4G yang ditangani Kejaksaan Agung. Sekali lagi saya tegaskan ini tidak ada hubungannya dengan kasus BTS 4G," jelas Mahfud.

Baca Juga : Qualcomm dan Produsen Smartphone Global Sepakat Hadirkan Snapdragon Satelit

Satelit Satria-1 Sukses Meluncur

Satelit Republik Indonesia atau Satria-1 berhasil diluncurkan pada Minggu, 18 Juni 2023 pukul 18.21 waktu Florida atau Senin, 19 Juni 2023 pukul 05.21 WIB.

Peluncuran Satria-1 ini menggunakan fasilitas roket Falcon 9 milik SpaceX yang berbasis di Cape Canaveral Space Launch Complex, Florida, Amerika Serikat.

Roket Falcon 9 ini merupakan roket yang mendarat vertikal dan bisa dipakai ulang untuk misi berikutnya.

Baca Juga : Onic Esports Juara MSC 2023, Bungkam Blacklist International dari Filipina

Nantinya, Satria-1 akan mengorbit wilayah Bumi Indonesia khususnya daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar) di garis 146 Bujur Timur (BT) selama 15 tahun mendatang.

Satelit Republik Indonesia ini disebut mampu memfasilitasi layanan internet di 50 ribu titik fasilitas publik dengan kecepatan 4 mbps.

Satelit ini dibangun oleh Satelit Nusantara dan dirakit oleh Thales Alenia Space (TAS) di Prancis menggunakan platform SpaceBus NEO.

Satria-1 memiliki kapasitas frekuensi 150 Gbps dengan menggunakan teknologi very high throughput satellite (HTS) dari Ka-band.

Baca Juga : Bocoran Desain Samsung Galaxy Z Flip5 Terbaru, Layar Asimetris dan Cover Display Lebih Besar

Pemerintah Indonesia menggelontorkan dana sebesar Rp8 triliun untuk proyek peluncuran Satria-1.

Sebelumnya, Indonesia berinvestasi sebesar Rp6,6 triliun (450 juta dolar AS), tetapi proyek mengalami pembengkakan dana sehingga menjadi Rp8 triliun (540 juta dolar AS). Hal ini dikarenakan adanya biaya tambahan.

Salah satunya karena adanya perubahan alat transportasi satelit yang sebelumnya Satria-1 akan diangkut menggunakan pesawat Antonov.

Baca Juga : Resmi Rilis! Ini Spesifikasi Vivo Y36 5G dan Harga Jualnya di Indonesia

Namun, karena kondisi perang Rusia dan Ukraina, pengangkutan satelit ini beralih menggunakan kapal kargo Nordic dari Perancis ke Cape Canaveral yang memakan waktu perjalanan selama 17 hari melalui jalur laut.

Peluncuran satelit Satria-1 ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama adalah peluncuran dari bumi menggunakan roket Falcon 9.

Peluncuran tahap pertama ini berhasil dilakukan dengan roket Falcon 9 telah melepaskan diri dari satelit dan mendarat kembali ke bumi.

Baca Juga : Daftar Negara yang Blokir TikTok, Nambah Belgia dan Iran

Sedangkan peluncuran kedua dibawa oleh pendorong menuju target orbit dan selanjutnya akan mengorbit di titik orbit.

Tahap pertama peluncuran berlangsung selama 10 menit, sedangkan tahap kedua berlangsung selama 27 menit.

Saat ini, satelit telah sampai di target garis orbit dan melaju ke titik orbit 146 Bujur Timur selama 145 hari mendatang.

Peluncuran satelit ini turut disaksikan oleh masyarakat di Bumi.

Baca Juga : Cara Membuat Catatan Musik di IG, Fitur Terbaru Instagram

Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Nonton Barang (Nobar) Peluncuran SATRIA-1 bersama 11 wilayah stasiun bumi, yakni Jakarta, Manado, Kupang, Kota Jayapura, Kabupaten Timika, Manokwari, Banjarmasin, Ambon, Tarakan , Pontianak dan Batam.

Di Jakarta sendiri, nobar berlangsung di anjungan Skyworld, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang diikuti oleh sejumlah pejabat Kementerian Kominfo, Direksi BAKTI Kominfo, dan puluhan siswa dari SMA 64, SMA 48 dan SMP-SMA Matahari.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga ikut meramaikan momen ini dengan mengunggah video detik-detik peluncuran Satria-1 di akun Instagram-nya.

Dalam unggahannya, ia mengungkapkan salah satu tujuan dari proyek peluncuran satelit ini adalah demi meratakan pembangunan infrastruktur digital di pusat pelayanan publik di seluruh Indonesia.

Baca Juga : Simak Spesifikasi Samsung Galaxy A04e, Harga Cuma Rp1 Jutaan

Proyek Satelit Satria-1 Meluncur Pakai Roket SpaceX Milik Elon Musk

Pemerintah berencana meluncurkan satelit Satria-1 sebagai satelit multifungsi atau SMF Indonesia Raya Satria-1 pada medio Juni tahun ini.

Menurut Plt Menkominfo Mahfud MD, proyek yang mencapai 540 juta Dollar AS atau setara Rp8 triliun tersebut diluncurkan sebagai upaya pemerataan pembangunan.

Selain itu, sebagai upaya menginklusikan ekonomi digital dengan penyediaan internet seluruh wilayah Indonesia.

Dalam konferensi di Kemenkominfo pada Selasa, 13 Juni 2023, Mahfud mengatakan bahwa Satria-1 diluncurkan sebagai upaya pemerataan pembangunan.

Baca Juga : Daftar Harga iPhone Terbaru Juni 2023, iPhone 12 Mini Cuma Rp9 Jutaan! iPhone 14 Pro Max Masih Rp20 Jutaan

Pemerintah Indonesia bakal meluncurkan satelit pemerintah Indonesia yang pertama.

Dalam penjelasannya, satelit tersebut dapat beroperasi hingga 10 tahun dengan penyediaan internet bagi masyarakat yang dapat diakses tanpa tower atau layanan lainnya.

Mahfud juga menekankan bahwa pelayanan internet tidak akan ditujukan pada semua wilayah Indonesia, namun pada beberapa prioritas penerima dalam sektor pendidikan, fasilitas pelayanan kesehatan, kantor pemerintahan, hingga TNI Polri di wilayah perbatasan.

Meski Satria-1 akan diluncurkan pada Juni 2023 ini, namun masyarakat baru bisa memanfaatkan akses tersebut pada Januari 2024 mendatang.

Baca Juga : Realme C53 NFC rilis di Indonesia, Hadirkan Fitur Premium dengan Harga Terjangkau

Mahfud juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menyaksikan peluncuran secara langsung yang akan ditayangkan melalui channel YouTube Kemenkominfo pada 19 Juni 2023 mendatang.

Menurut Dirut PT Pasifik Satelit Nusantara Adi Rahman Adiwoso bahwa rentang waktu peluncuran hingga pelayanan yang memakan setengah tahun karena ada urusan teknis.

Adi menjelaskan bahwa Satelit Satria-1 sudah terintegrasi dengan roket SpaceX untuk diluncurkan pada 19 Juni mendatang.

Menurut Adi, selain tenaga pada satelit modern yang digunakan, urusan juga mencakup pengetesan pada seluruh sistem pada November 2023.

Baca Juga : Assassin's Creed Codename Jade Hadir di Android dan iOS, Rilis Juni 2023

Baru pada akhirnya akan mulai bisa dimanfaatkan pada akhir Desember atau awal Januari 2024.
Menurut Adi, biaya investasi konstruksi Satelit Satria-1 mencapai total 540 juta dollar AS atau setara Rp8 triliun.

Ia pun tidak membantah terkait pertanyaan masa guna Satelit Satria-1 yang bisa mencapai usia 15 tahun.

Namun, Adi memperkirakan bahwa meski Kerjasama Pemerintah Badan Usaha dalam Satria-1 hanya 15 tahun, satelit tersebut masih dapat dimanfaatkan selama lima tahun lagi.

Pada masa penambahan waktu tersebut, pihaknya akan menyerahkan langsung kepada pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link